Hanya satu malam menginap di Pamukalle, jadwal kami selanjutnya adalah selcuk
Setelah sarapan, kami naik angkot ke Denizli Otogar dari tempat yang sama kami turun kemarin.
Tiket ke Selcuk seperti biasa sudah kami beli sebelumnya di Denizli Otogar kemarin.
Kali ini kayaknya salah beli tiket karena bis nya kecil dan lebih mewah dari bis - bis sebelumnya
Satu bis dengan kami ada beberapa anak Asia -mungkin jepang atau korea- kecil -baca : younger than me-, yang tampaknya juga mau ke selcuk.
Beberapa kali kami emang ketemu sama anak - anak asia kecil yg keren karena udah pada traveling
Sementara saya traveling nunggu kerja alias punya duit
Padahal traveling itu bagus untuk belajar banyak hal...dari mandiri, bahasa....sampai baca peta :D
Perjalanan di tempuh sekitar 4 jam
Sekitar jam 2an kami sampai di Selcuk dan seperti biasa : belum punya tempat menginap
Terminalnya kecil....dan mirip di kampung halaman karena begitu kita turun, banyak bapak - bapak yang langsung ngerubungin : where are you going ? where are you staying ? .....berasa turis deh
Jalan keluar terminal juga suasananya beda
Trotoar nya besar, dengan bangku" di pinggir jalan...
Yang lucu buat saya adalah pohon" di hampir sepanjang jalan deket terminal adalah pohon orange yang sedang berbuah lebat, sampe jatoh" ga ada yang petik
Tadi nya kepikiran mau petik....tapi takut ada larangannya.
Ga jauh dari situ sebetulnya ada museum...sayangnya lagi di renov.
Menyebrangi perempatan itu ke arah yang menurut LP banyak hotel dan obyek wisata
Sekitar 200m dari perempatan itu sebetulnya masuk sedikit di kiri dan kanan ada banyak hotel
Cuma karena kami ga tau, maka kami cuma explore sebelah kanan -sesuai peta LP-..yang memang lebih deket dengan beberapa obyek yang akan kami kunjungi
Logikanya sih penginapan sebelah kiri jauh lebih murah ya ...salah satu yang kami lihat ada Canberra
Sayang nya kami baru tau setelah deal dengan ANZ Guesthouse
ANZ Guesthouse sebenernya lumayan...kamarnya kecil cil cil cil tapi bersih dan yang paling penting penghangat ruangannya berfungsi dengan baik
Kamar 2 bed dengan kamar mandi dalam kami dapat dengan harga 65TL, tentunya hasil tawar menawar
Selesai urusan kamar dan sholat, kami keluar untuk pergi ke St John Basilica, Isa bay mosque dan Temple of Artemis.
Semuanya cukup di tempuh dengan jalan kaki yang jauhnya tidak sampai 200m
Pertama ke St John Basilica karena ada jam tutupnya -kalau ga salah jam 5 sore-
Karena ada di atas bukit, jalan menuju ke sana menanjak lumayan tinggi ...lumayan buat kami yang belum makan siang
Tapi ga masalah karena jalannya teduh dan lebar...
Tiket masuknya TL8 dan sore itu masih ramai
Tempat ini merupakan salah satu obyek wisata rohani bagi penganut kristiani
Buat saya, pemandangan dr atas bukitnya keren...
Di belakang situs yang kami kunjungi sebenrnya ada castil...ga tau masih satu lokasi objek wisata atau tidak
Hanya saja tidak bisa di kunjungi karena dalam renovasi
Begitulah dukanya pergi di low season....jangan kaget kalau banyak yang direnovasi
St John Basilica |
Castil di belakang St John Basilica |
Kalau bisa di bilang letaknya bersebelahan sama St John Basilica
Mesjid ini sebenarnya "cuma" mesjid tua besar yang masih di gunakan
Saya bilang "cuma" karena saya ga tau sejarahnya....
Tapi bagaimanapun memang bagus dan masih kokoh...
Sayangnya mesjid ini ga tutup saat sholat
Jadi ketika sholat berjamaah ashar, ada pengujung yg foto - foto muslim yang lagi sholat
Isa Bay Mosque dilihat dari area St John Basilica |
Isa Bay Mosque |
Cuma sebentar di situ kami menuju Temple of Artemis
Ternyata temple nya cuma sisa 1 tonggak....itu pun sudah tidak utuh alias udah pecahan
Toh walaupun begitu itu tonggak tetep beken....buktinya banyak bis - bis besar mampir bawa rombongan
Karena kecewa, kami tidak lama dan memutuskan cari makan sambil lihat - lihat kota Selcuk
Temple of Artemis, dengan latar belakang Isa Bay Mosque, St John Basilica dan Castil |
Esok paginya target kami adalah Ephesus
Info petugas hotel, harusnya ada angkot dari seberang jalan raya terdekat hotel, ada tulisannya "Ephesus" dan akan berhenti kalau liat penumpang berdiri di pinggir jalan
Tapi karena beberapa menit kami tunggu ga nemu maka kami memutuskan untuk ke terminal ..toh ga jauh
Ephesus sendiri ternyata ga terlalu jauh...palingan ga sampai 3 km....tapi buat saya sih ga mungkin jalan...karena ga tau arahnya
Dengan tarif 2,5TL, kami diantar hingga depan pintu masuk
Tiket masuk Ephesus harganya 25TL.
Areanya luas tapi tidak seluas Pamukkale Natural Park atau bahkan Hierapolis.
Walaupun begitu menurut saya tetep lebih keren Ephesus ini karena lebih asli...
Banyak patung yang masih jelas bentuknya, jarak antar situs dekat - dekat shg lebih terlihat "ancient city" nya, dan tentu saja the famous Library of Celsus.
Keren abis....apalagi mayoritas terbuat dari marmer...bahkan jalan dalam kota
Bayangkan betapa makmurnya kota ini dulu....
Selesai menyusuri kompleks kami sampai di pintu keluar yg lebih kecil dari pintu masuk kami tadi..
Ternyata memang ada dua gate yang berfungsi sebagai pintu masuk dan keluar
Sayangnya di gate yang lebih kecil ini ga ada angkot...jadi lah kami masuk lagi dan menyusuri lagi jalur kami tadi....untungnya boleh masuk lagi sama petugas tiketingnya....
Mungkin udah biasa ada yang kecele gitu ya... tapi emang ga cerdas...kenapa coba ga ada angkot di situ
Selain Ephesus, di Selcuk sebenarnya ada beberapa obyek terkenal lain...diantaranya The cave of seven sleepers, The House of Maria dan Sirince.
Dua yang pertama kami lewat karena akses ke sana musti naik taksi...
Sementara sirince lebih prefferable krn ada angkot ke sana
jadi kami putuskan akan ke Sirince setelah makan siang.
Kami makan siang di area pertokoan belakang terminal
Di situ banyak pilihan resto dengan bangku - bangku di teras, berdampingan dengan orang - orang lokal yang hilir mudik di sekitar pertokoan...suasananya lokal sekali ...
Makanannya juga enak....
Saya pesan nasi dan daging giling yang diolah mirip bakso dengan harga kurang dr 15TL...
Plus orange jus yang diperas di depan kita seharga 3TL
Walaupun masih terasa bumbu "timur" nya menurut saya masakan turki masih bisa lebih di terima dari masakan india atau arab..tapi itu toh masalah selera
Diresto itu kami sempat tanya soal pohon orange di pinggir jalan...
Kenapa buah" menggiurkan nya itu di biarkan begitu saja ?
Ternyata katanya karena itu bukan jeruk dan rasanya ga enak
Hmm...sebenernya saya ga percaya klo ga coba sendiri...dan nyesel beneran waktu itu ga nyobain :D
Katanya dulu awalnya ada orang yunani yang hijrah ke sana dan bikin desa di sana.
Desa ini menurut saya sudah turistik sekali dengan kios" suvenir sepanjang gang yang menjual mulai Dari rajutan hingga semua olahan zaitun.
Spesifik memang karena sangat yunani ditengah turki
Tapi buat saya yang lebih menarik sebenernya adalah pemandangan berbukit sepanjang perjalanan dari selcuk ke sirince
Naik turun dengan bukit - bukit perkebunan zaitun dikiri dan kanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar