Sabtu, 22 Maret 2014

Japan Trip - D4 - Nara

Hari keempat, semangat, tenaga dan perlengkapan perang saya masih full...
Sebisa mungkin saya siapkan kondisi fisik mendukung.

Kendala saya soal stamina ini adalah urusan makanan.
Simply karena cari makan halal susah.
Hasil research infonya semua ramen itu kaldunya dari daging babi. - olala -
Saya putuskan hindari semua makanan berkuah.
Gorengan juga bahaya karena bisa saja minyaknya dari binatang yang sama.
Ujung - ujungnya sushi, onigiri, kebab dan lainnya yang ramah buat muslim.

Makan pagi sejauh ini dengan kopi atau air jahe...plus roti dari jakarta...masih enak dimakan dan belum berjamur ..hehe
Siang hari dalam perjalanan, saya selalu berusaha nemu yg bisa dimakan dari supermarket...bisa paket sushi...atau minimalnya onigiri tuna.
Sementara di tas selalu ada fitbar dan roti kalau mendadak laper...atau susah nemu makanan.

Makan malam hari pertama beli takoyaki di area dotonburi...malam kedua beli nasi instan di 7-11 yg dipanaskan di microwave...lalu di bawa pulang untuk dimakan dengan pop mi.
Setiap malam pasti bikin jahe hangat dan tolak angin...

Jaga kesehatan juga saya lakukan dengan minum yg banyak. 
Untuk minum, saya selalu beli air kemasan 2 liter dan jus jeruk 500ml seharga 100an yen. 
Pun selalu ada air mineral kecil dan jus jeruk 500ml. 
Di jepang, harga air 2L dan jus jeruk karton lebih murah dari air 500ml.... mungkin karena faktor botol plastik.

Gak lupa juga tolak angin, imboost dan vitamin c. *maap nyebut merek

Teman saya sudah jauh" hari bilang klo japan trip means walking trip....
Karena jalan nya extra dan extra... miles and miles *lebay
Mencegah kaki merana..kaki selalu saya rendam air panas dan oles krim ajaib setiap sebelum tidur.
Kayak mau perang yah...
Tapi siapa mau ambil resiko sakit saat solo travel, pada suhu yang tidak biasa buat manusia tropis.
Bukan suhu, tapi kondisi cape dan susah cari makan halal lah kendala terbesar saya...secara saya gembul dan jarang olahraga.

Hari ke tiga ini jadwal saya explore Nara dan Osaka.
Pagi pagi saya sudah naik kereta ke nara.
Todaiji Temple, dan Nara umumnya terkenal dengan rusa jinak yang berkeliaran dan suka ngejar" turis yang bawa makanan.

Dari stasiun ke Todaiji Temple sangatlah mudah.
Walaupun jalannya lagi" lumayan, tapi petunjuk arahnya jelas dan peta - peta area bertebaran di pinggir jalan.
Kalau masih bingung juga, ikutin aja turis" yang berkeliaran....mayoritas pasti ke arah sana.
melewati gedung - gedung pemerintahan dan taman kota, suasana autumn terasa sekali.
daun - daun merah berjatuhan, udara sejuk, tapi matahari masih bersinar cerah.

Mendekat ke temple saya nemu anak laki" yg dikejar" rusa karena bawa sekantong makanan rusa yang memang di jual di sekitar temple.
Hari itu Todaiji Temple nya ramai, baik itu oleh pengunjung turis, kunjungan anak sekolah, maupun keluarga dengan anak" kecil.
Sebelum masuk gate temple, pengunjung akan melewati area taman dengan rusa berkeliaran dan toko - toko suvenir.
Taman itu juga dilengkapi dengan dengan kolam dan pepohonan yang bentuknya jepang banget.



Dihari ketiga ini saya sudah ga norak liat pohon berdaun kuning dan merah.
Tapi karena pohon dan taman si temple ini sejauh ini adalah yang paling cantik...jadilah saya sempatkan foto foto di taman itu.
Antara taman dan temple dibatasi dengan gate masuk yang bentuknya seragam dengan temple.
Digate masuk itulah kita beli tiket. 1 tiket dan satu brosur berbahasa jepang di berikan ke pengunjung saat masuk.
" no english ?" tanya saya
si bapak penjaga menjawab dengan bahasa yang saya tidak mengerti
dibalikin aja brosurnya gimana ? #ga ngerti juga #akhirnya brosurnya dimasukin tas ajah

Nggak ngerti :(
Todaiji Temple

Patung dalam Todaiji Temple : Mirip ekspresi emak dan baba gw klo gw lagi ijin mau main :)

Puas keliling dan foto - foto, saya memutuskan untuk meninggalkan temple dan mencari Kofukuji Temple.
Kofukuji  Temple terkenal dengan 5 level pagoda nya dan berada tidak jauh dr stasiun.
Karena mau hemat energi, saya putuskan untuk naik bis dari halte dekat Todaiji temple ke stasiun.
Ternyata klo naik bis, jarak yang tadi saya tempuh dengan jalan kaki terasa dekat sekali.
Baru aja duduk, eh udah nyampe.....klo ga salah cuma ngelewatin 2 halte.
Dari stasiun, saya lihat peta arah menuju Kofukuji  Temple.
Olala, ternyata musti balik arah 1 halte.
Klo kaya gini namanya buang" uang buat naik bis....

Kofukuji Temple
Kofukuji Temple saat itu sedang di renovasi, sehingga saya putuskan untuk tidak masuk.
Sementara, foto - foto diluar juga tidak terlalu menarik karena siang itu mulai mendung.
Tak lama di sana, saya berjalan kembali ke arah stasiun untuk mencari Rifrekan – second-hand shop.

Info mengenai Rifrekan – second-hand shop, tidak sengaja saya dapat ketika sedang browsing mengenai Nara.
Toko ini, jual barang bekas dan baru.
Barang bekas disini termasuk perhiasan hingga kimono.
Saya sempat lihat perhiasan yang di jual di sana, yang walaupun bekas - harganya masih ampun - ampun buat dompet saya.
Cantik memang, beda sama design perhiasan di indonesia.
Kimono bekasnya juga masih bagus dan yang pasti terjangkau harganya.
Disini saya nemu 1 Obi baru yang lucu cuma dengan harga 1000yen.

Tidak mau pengalaman kemaleman di Kobe terulang, sekitar tengah hari saya kembali ke Osaka untuk target selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar