Selasa, 20 Agustus 2013

Medan - D2 - Pelesir di Samosir


Hotel Patra Jasa, menurut saya ada dilokasi dengan landcape yang sangat menarik.
Berada di pinggir danau dengan ketinggian di tengah antara jalan dan danau.
Jadi ada pemandangan atas dan bawah di sekeliling hotel...
Di belakang kamar kami ada halaman dengan rumput hijau yang luas dan pemandangan langsung ke arah danau

 

View dari halaman belakang hotel

Pagi itu kami bangun cukup pagi dan sempat menunggu matahari terbit dengan explore area taman di belakang kamar.
Pagi itu bukan sunrise yang khusyuk buat saya karena ada beberapa tamu yang sudah ribut sarapan
Tampaknya ada yang sedang workshop dengan sesi yang di mulai pagi
Mungkin juga saya yang kesiangan...........
Lagi pula berjalan di rumput berembun dan  melihat hamparan hijau sudah awal yang baik ...
Another good things should still coming in this holiday

Beberes dan sarapan, kamipun siap senang - senang
Sekitar jam 9 kami siap menuju Samosir
Karena udah kesiangan, mimpi idealis untuk jalan naik ke gerbang harus dibuang dan dengan sangat terpaksa minta anter lagi sama orang hotel ke gerbang di pinggir jalan....
Beruntungnya, orang hotel ada keperluan ke kota Parapat, sehingga kami diantar sampai ke pelabuhan tiga raja....didrop sampe ke ujung pelabuhan dan bahkan di kasih petunjuk cara pulang nanti sore
Baik sekali lho pegawai - pegawai hotel ini .....

 

 

Hari itu langit biru dan cerah
Kami naik ferry umum yang berangkat gak lama sesudah kami naik
Penumpangnya lumayan banyak - mostly tampak turis domestik
agak sepi dari perkiraan saya sebelumnya, mengingat saat itu long weekend

Bergaya sangat turis lokal kumplit dengan kaca mata hitam dan gaya foto norak, kami menyebrangi danau toba menuju pulau samosir...
Bahagia sekali bisa liburan ...


Pertokoan di dekat pelabuhan Tuk Tuk

Sesampainya di samosir kami melewati pertokoan suvenir menuju makam Raja Sidabutar
Explore dan foto" semua yang ada di area itu ternyata bikin lapar, sehingga kami kembali ke jalan utama untuk cari makan.

Warung makan tempat kami makan siang
Dipinggir jalan terdapat beberapa rumah makan yang pasang keterangan "halal" atau "muslim"
tapi atas rekomendasi satpam bank di jalan itu, kami memilih warung makan NONA.
Walaupun sudah ada keterangan hidangan muslim, saya masih beranikan diri bertanya ke ibu yang melayani kami ...yang di jawab dengan hampir sewot : "lha saya ini muslim kok mbak"
Haaaa, ya maaf...tapi kan saya perlu make sure. Tapi bener sih...klo saya jadi ibu itu juga saya sewot :p
Walaupun begitu saya masih tetep ragu, dan memutuskan untuk makan ikan.
Tapi keraguan saya hilang ketika seorang anak perempuan masuk warung itu sepulang sekolah dengan mengucap salam. Ternyata cucunya si Ibu.
Saya langsung menyesal sudah suudzon.

Target selanjutnya adalah cari sewa motor untuk keliling - keliling.
Hasil browsing, saya dapatkan info bahwa sewa motor di pulau itu harganya sekitar 20rb / hari
Tapi hari itu kami dapat super mahal ...80rb rupiah
Padahal kami udah bilang pasti kami kembalikan sekitar jam 4 sore, tetep aja gak bisa di nego..
Akhirnya karena males cari tempat lain, kami jadiin dengan harga segitu.

Dengan bekal peta fotocopyan dengan keterangan gambar yang seadanya dari penyewa motor (beneran seadanya karena cuma gambar tangan), saya dan Dita berangkat ke arah Ambarita.
Panas matahari yang terik tidak mengurungkan niat kami untuk explore pulau samosir.
Saya menikmati sekali melihat pemandangan berbukit di satu sisi dan daerah pinggiran danau di sisi lainnya.
bukit - bukit hijau, jalan berkelok, kerbau - kerbau di sawah, rumah - rumah adat hingga anak- anak sekolah yang berjalan bergerombol.

Duduk di sisi penumpang sambil foto - foto norak macam turis
kebun jagung dengan gereja kecil di ujung jalan

Kami berkelok - kelok di area Ambarita hingga menemukan obyek wisata Batu Kursi Raja Siallagan.
Berhenti untuk lihat - lihat dan foto - foto lalu memutuskan untuk lanjut ke obyek wisata Pasir Putih.

Dilihat di peta sederhana itu, obyek wisata Pasir Putih terlihat tidak jauh.
letaknya di ujung barat pulau samosir, yang cuma beberapa cm dari ambarita.
Tapi toh saya dan dita naik motor sampe pegel gak sampe - sampe
naik turun, di selip bis, di selip angkot, melewati pemukiman, bukit dan danau di kiri kanan, rumah - rumah adat, kebun, dan teruuus ga ada ujungnya.

beberapa kali kami berhenti untuk tanya ke orang yang kami temui di jalan
satu anak sekolah bilang masih jauh ... #hah ? udah sejauh ini masih jauh lagi ?
ibu - ibu yang lagi jalan di pinggir jalan bilang 15
"15 menit bu ?" tanya saya
"ooo bukan...  15 kilometer"
"ha ?"
ngeliat muka saya yg shock si ibu akhirnya bilang "yaaa, 12 lah"
saya sama dita cuma manggut", bilang terimakasih, lalu tancap gas lagi
mungkin klo muka kami lebih aneh lagi, si ibu akan meralat jd 10..atau 8 :D

Obyek wisata pasir putih ternyata sedikit jauh dari harapan kami
walaupun ramai oleh pengunjung, pantainya hanya pantai pendek dengan bangunan di sekelilingnya
gak lama di sana, kami memutuskan kembali ke dermaga untuk pulang ke parapat.

Pasir Putih



Sampainya di dermaga, kapal ke tiga raja ternyata masih jauh jam keberangkatannya.
Hampir mati gaya kami menunggu selama setengah jam lebih.
Ditengah angin yang lumayan kencang, saya mengamati dermaga.
Ibu - ibu penjaja yang mengobrol, anak laki - laki pengamen yang menunggu keberangkatan kapal untuk mengamen di kapal, dan tentunya sampah yang berserakan.
Sungguh tidak representatif untuk sebuah pulau yang sedemikian terkenal.

Ditengah menunggu itu, saya dan teman di hampiri seorang anak perempuan penjaja ikan kering.
rambutnya kuning macam bule, gayanya tomboi dan cuek

Anak Kecil (AK) : Kak, ikan kak ...
Me : indak dik, tak makan ikan aku
AK : Beli lah kak, satu saja ....
Me : indak dek...tak doyan aku
AK : Beli lah kak...satu saja
Me : lah, siapa nanti yg makan...indak dik, makasih
AK : Ah, pelit kali kakak ...(lalu pergi....)

tinggal saya yg bengong sambil bertanya ke teman saya

Me : hah, apa dia bilang tadi ?
Dita : pelit kali kakak

Lalu kami ngakak bareng....ga pake basa basi ..sungguh tipikal orang sumatra :) #no judging

Tidak ada komentar:

Posting Komentar